Krisis Bahan Pangan Di Indonesia Akibat Covid-19


Pandemi virus Corona Covid-19 membawa dampak yang luas bagi kehidupan masyarakat. Tak hanya menyebabkan permasalahan ekonomi, tapi juga berpotensi mengarah pada krisis pangan global. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mengaku telah memperingatkan masalah tersebut. Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga selalu menyinggung terkait kemungkinan krisis pangan dunia di tengah pandemi Corona Covid-19. Peneliti Agraria LP3ES Iqra Anugrah menilai, dampak dari pandemi Corona patut diwaspadai bersama. Sebab, korban pertamanya adalah masyarakat kelas menengah ke bawah (Liputan6). Berikut infografis terkait beberapa bahan pangan yang diprediksi akan mengalami krisis: 

Organisasi Pangan dan Pertanian Internasional (FAO) telah memperingatkan potensi krisis pangan di seluruh dunia akibat pandemi Covid-19. Kondisi itu pun juga berpotensi terjadi di Tanah Air, sehingga harus disikapi dengan sejumlah langkah strategis guna mempersiapkan ketahanan pangan nasional. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kemendes PDTT mengajukan intensifikasi 1,8 juta hektare lahan pertanian yang terletak di 3,2 juta hektare kawasan transmigrasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk tahap pertama, ada 509.000 hektare lahan yang telah dinyatakan siap dan memenuhi syarat pelaksanaan intensifikasi lahan pertanian (Dani Prabowo, Kompas). Menurut saya, topik ini perlu dibahas karena masyarakat belum sepenuhnya sadar bahwa pandemi ini ternyata memiliki dampak ke bahan pangan di Indonesia. Saya harap dengan dibuatnya infografis dan keterangan singkat diatas, masyarakat lebih memperhatikan krisis pangan yang terjadi di Indonesia. Untuk gambaran lebih jelas, berikut saya sertakan videografis mengenai krisis pangan di Indonesia akibat Covid-19: https://www.youtube.com/watch?v=_8hgWnkH90o&rel=0

Comments

Popular posts from this blog

Chapter 19: Cultural Approach to Organizations

Chapter 17: Functional Perspective on Group Decision Making

Learning Online During A Pandemic