Chapter 17: Functional Perspective on Group Decision Making
FUNCTIONAL
PERSPECTIVE ON GROUP DECISION MAKING
Of
Randy Hirokawa & Dennis Gouran.
Suatu
Kelompok akan mendiskusikan sesuatu untuk menghasilan suatu keputusan. Dengan
berasumsi bahwa semua anggota kelompok tersebut peduli dengan topik yang
dibicarakan, cerdas, dan siap menerima tantangan untuk menghadapi fakta fakta
baru, ide ide baru dan berpikiran jernih. Hirokawa dan Gouran yakin bahwa
interaksi dalam kelompok memiliki dampak yang positif untuk pembuatan keputusan
(decision making). Hirokawa membahas mengenai solusi kualitas (quality),
sementara Gouran membahas mengenai keputusan yang tepat (appropriate).
Perspektif
fungsional adalah pendekatan perspektif yang menggambarkan dan memprediksi
kinerja tugas suatu kelompok ketika empat fungsi komunikasi terpenuhi.
FOUR FUCTIONS OF EFFECTIVE DECISION
MAKING
Hirokawa
dan Gouran menjelaskan kelompok-kelompok kecil sebagai sistem biologi, yang
masing masing memiliki fungsi tersendiri. Agar sistem tersebut dapat
menjalankan fungsi nya dengan baik diperlukan beberapa cara. Menurut Hirokawa
dan Gouran proses pengambilan keputusan dalam suatu kelompok membutuhkan 4 syarat/cara agar menghasilkan
keputusan yang berkualitas. Mereka menyebutnya sebagai requisite fuctions:
1. Analisis
masalah
Anggota
kelompok harus mengambil pandangan realistis pada kondisi yang terjadi. Sedikit
saja terjadi perubahan pada suatu situasi maka akan memperngaruhi keputusan
final/akhir.
2. Menetapkan
tujuan
Setiap
anggota kelompok harus sadar apa yang ingin mereka capai dalam kelompok
tersebut.
3. Identifikasi
Alternatif
Pentingnya
menyusun solusi solusi alternative yang bisa dipilih, jika tidak ada solusi alternatif
maksa solusi yang ditawarkan relatif sedikit.
4. Mengevaluasi
karakteristik dari positif dan negatif
Setelah
mengidentifikasi solusi solusi, para anggota harus menguji manfaat dari masing
masing pilihan, pilihan tersebut harus sesuai dengan kriteria agar mendapatkan
hasil yang berkualitas.
PRIOTIZING
THE FOUR FUNCTIONS
Menentukan
mana fungsi yang paling penting dari ke empat fungsi fungsi. Para anggota akan
memilih fungsi mana yang lebih menjadi proritas.Kelompok kelompok yang berhasil
mengatasi masalah mereka biasanya megambil langkah pengambilan keputusan dengan
fungsi yang biasa mereka gunakan. Dalam menyelesaikan masalah, tidak semua
fumgsi akan dipakai.
THE ROLE OF COMMUNICATION IN
FULFILLING THE FUCTIONS
Komunikasi
memiliki peranan yang sangat aktif dalam menentukan kualitas suatu keputusan.
Menurut Hirokawa diskusi kelompok adalah sebuah istrumen yang digunakan untuk
menciptakan realitas sosial dalam suatu keputusan. Diskusi memiliki pengaruh
yang kuat pada hasil akhir. Gouran dan Hirokawa menyebutkan beberapa rintangan
yang sulit dalam proses pengambilan keputusan, yaitu mengabaikan masalah, fakta
fakta yang salah, asumsi dan pedoman yang salah, kesimpulan yang tidak masuk
akal dan lain lain. Mereka percaya melalui suatu pembicaraan kelompok bisa saja
tersesat, namun komunikasi juga memiliki kekuatan untuk menyatukan kelompok.
Terdapat
tiga tipe komunikasi dalam pembuatan keputusan dalam suatu kelompok:
1. Promotive:
Interaksi yang menggerakan kelompok sepanjang jalur tujuan dengan mencoba
memfokuskan perhatian kepada salah satu dari empat fungsi. Setiap individu
berperan aktif dan konstruktif dalam diskusi.
2. Disruptive:
interaksi yang mengalihkan, memperlambat, atau menghalangi kemampuan anggota
kelompoknya untuk mencapat 4 fungsi
3. Counteractiive:
interaksi yang para anggota nya mengembalikan kelompoknya ke jalur yang
seharusnya,
Menurut saya teori ini termasuk ke dalam tradisi The Cybernetic Tradition karena elemennya saling berinteraksi dan membutuhkan feedback atau tanggapan dari orang lain.
Jurnal yang menggunakan teori ini
Judul:
CORPORATE DECISION MAKING DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI
Kesimpulan:
Dalam sebuah organisasi, pemgambilan keputusan merupakan factor penting untuk
mencapai tujuannya. Proses pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif
terbaik dari berbagai alternative lainnya. Keputusan dianggap sebagai pilihan
antara alternative serta betuk komunikasi yang memenuhi harapan sosial dari
anggota organisasinya. Jadi penetapan tujuuan, informasi seta nilai nilai
individu dalam kelompok mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh kelompok itu
sendiri. Gaya partisipasi pemimpin yang khas dan berpengaruh pada sebuah
organisasi adalah Basuki Tjahaja Purnama. Gaya Ahok dalam mengimplementasikan
proses pengambilan keputusan dalam proyek pembangunan monorel PT.Jakarta
Monorail merupakan contoh dimana segala keputusan yang diambil pemimpin
memiliki pengaru yang besar terhadap komunikasi bisnis yang terjalin antara
kedua pihak yangmelakukan hubungan bisnis. Cara pengambilan keputusan menjadi
tepat ketika pemimpin benar benar meikirkan tujuang yang paling tepat,
memperhatikan betul referensi informasi dan mempertimbangkan kondisi yang
terjadi. Selain pemimpin, para anggota juga memilki peran dan tanggung jawab
yang sama sama penting dalam rangka menghasilkan suatu keputusan yang
berkualitas untuk organisasinya.
Comments
Post a Comment