Posts

Showing posts from April, 2019

Chapter 18: Symbolic Convergence Theory

SYMBOLIC CONVERGENCE THEORY Of Ernest Bormann Menurut Ernest Bormann konvergensi simbolik adalah tema fantasi. Tema Fantasi adalah suatu pesan yang didramatisi untuk menghidupkan interaksi dalam suatu kelompok, seperti permainan kata kata, cerita, analogi dan pidato. Mendramatisasi adalah jenis komunikasi yang sering membentuk kekompakan suatu kelompok. Teori ini menjelaskan tentang proses pertukaran pesan yang menimbulkan kesadaran kelompok yang menhasilkan hadirnya makna, motif dan perasaan bersama. DRAMATIZING MESSAGE: CREATIVE INTERPRETATIONS OF THRE AND THEN Pesan mendramatisi adalah pesan yang mengandung bahasa imajinatif seperti permainan kata, gaya bicara (metafora, personifikasi, hiperbola) analogi, anekdot atau ekspresi kreatif lainnya. Pesan yang mendramatisi menggambarkan peristwa peristiwa yang terjadi di tempat lain atau pada waktu lain selain terjadi disini dan pada waktu saat ini. Contoh: saya dan teman teman saya ingin pergi ke kampus menggunakan kereta pada

Chapter 17: Functional Perspective on Group Decision Making

FUNCTIONAL PERSPECTIVE ON GROUP DECISION MAKING Of Randy Hirokawa & Dennis Gouran. Suatu Kelompok akan mendiskusikan sesuatu untuk menghasilan suatu keputusan. Dengan berasumsi bahwa semua anggota kelompok tersebut peduli dengan topik yang dibicarakan, cerdas, dan siap menerima tantangan untuk menghadapi fakta fakta baru, ide ide baru dan berpikiran jernih. Hirokawa dan Gouran yakin bahwa interaksi dalam kelompok memiliki dampak yang positif untuk pembuatan keputusan (decision making). Hirokawa membahas mengenai solusi kualitas (quality), sementara Gouran membahas mengenai keputusan yang tepat (appropriate). Perspektif fungsional adalah pendekatan perspektif yang menggambarkan dan memprediksi kinerja tugas suatu kelompok ketika empat fungsi komunikasi terpenuhi. FOUR FUCTIONS OF EFFECTIVE DECISION MAKING Hirokawa dan Gouran menjelaskan kelompok-kelompok kecil sebagai sistem biologi, yang masing masing memiliki fungsi tersendiri. Agar sistem tersebut dapat menjalankan fu

Chapter 16: Cognitive Dissonance Theory

COGNITIVE DISSONANCE THEORY Of Leon Festinger (Teori Disonansi Teori)                   Leon Festinger menyatakan disonansi kognitif sebagai sebuah perilaku yang tidak konsisten yang muncul dalam diri seseorang karena perasaan tidak nyaman terhadap sesuatu. Disonansi kognitif adalah perasaan tidak nyaman yang memotivasi seseorang untuk mengambil langkah untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut. Dissonance: discord between behavior and belief Festinger menyatakan bahwa ketidaknyamanan muncul karena ada ketidaksesuaian antara sikap dengan keyakinan dalam diri seseorang. Misalnya Lea adalah seorang perempuan yang memiliki kekasih, namun ia dekat dengan laki laki lain. Lea menyadari bahwa perilakuya salah karena menghianati kekasihnya, ia pun merasa tidak nyaman. Rasa ketidaknyamanan itu muncul karena ada ketidaksesuaian antara perilaku Lea dengan keyakinannya. Sehingga Lea harus mengambil langkah untuk mengubah perilaku atau keyakinannya untuk mengurangi rasa tidak nyaman y