Chapter 18: Symbolic Convergence Theory
SYMBOLIC
CONVERGENCE THEORY
Of
Ernest Bormann
Menurut
Ernest Bormann konvergensi simbolik adalah tema fantasi. Tema Fantasi adalah
suatu pesan yang didramatisi untuk menghidupkan interaksi dalam suatu kelompok,
seperti permainan kata kata, cerita, analogi dan pidato. Mendramatisasi adalah
jenis komunikasi yang sering membentuk kekompakan suatu kelompok. Teori ini
menjelaskan tentang proses pertukaran pesan yang menimbulkan kesadaran kelompok
yang menhasilkan hadirnya makna, motif dan perasaan bersama.
DRAMATIZING MESSAGE: CREATIVE
INTERPRETATIONS OF THRE AND THEN
Pesan
mendramatisi adalah pesan yang mengandung bahasa imajinatif seperti permainan
kata, gaya bicara (metafora, personifikasi, hiperbola) analogi, anekdot atau
ekspresi kreatif lainnya. Pesan yang mendramatisi menggambarkan peristwa
peristiwa yang terjadi di tempat lain atau pada waktu lain selain terjadi
disini dan pada waktu saat ini.
Contoh:
saya dan teman teman saya ingin pergi ke kampus menggunakan kereta pada jam 12,
ternyata ada keterlambatan sehingga kereta baru datang jam 1, ditambah lagi
kereta tersebut penuh sehingga saya dan teman teman harus berdesak-desakan
dengan orang lain karena tidak dapat tempat duduk. Saat itu saya merasa kesal
dan berkata “coba tadi kita naik MRT aja, pasti kita bisa duduk tenang dan ga
akan telat sampe di kampus” lalu teman teman saya merespon dan berimajinasi
jika tadi kami naik MRT.
FANTASY CHAIN REACTIONS:
UNPREDICTABLE SYMBOLIC EXPLOSIONS
Fantasy
chain atau rantai rantai fantasi adalah ledakan simbolis yang disebaban karena
bentuk reaksi berantai dimana para anggota bergabung dalam fantasi tersebut
sampai seluruh anggota menjadi hidup. Ketika pesan dramatisi mendapat tanggapan
maka akan menambah semangat anggota untuk berbagi fantasi.
FANTASY THEMES-CONTENT, MOTIVES,
CUES, TYPES
Fantasi
adalah interpretasi bersama yang kreatif dan imajinatif dari suatu peristiwa
yang memenuhi kebutuhan psiologis atau retoris. Tema fantasi dijadikan sebagai
sarana retoris untuk mempengaruhi orang yang ragu atau menentang.
Contoh:
Seorang ketua osis di suatu sekolah yang akan turun jabatannya memberikan
nasihat kepada calon calon penerusnya
agar mereka menjadi ketua osis yang baik dan dapat menjalankan berbagai macam
kegiatan osis dengan sebaik mungkin, ia juga membuktikan kepada calon
penerusnya bahwa ia dapat membawa hal positif untuk sekolah.
SYMBOLIC CONVERGENCE: GROUP
CONSIOUSNESS AND OFTEN COHESIVENESS
Symbolic
convergence adalah cara dimana dua atau lebh pribadi dua simbol condong ke arah
satu sama lain, datang lebih erat bersama sama, atau bahkan tumpang tindih. Konvergensi
simbolik buasanya menghasilkan kekompakan dalam kelompok yang meningkat. Anggota
tidak lagi berpikir dalam hal I, me dan mine, mereka mulai berpikir tentang we,
us dan ours.
Menurut saya teori ini masuk dalam tradisi socio-psychological tradition karena ada sebab akibat nya dan ada pengaruhnya untuk orang lain.
Jurnal yang menggunakan teori ini: KONVERGENSI SIMBOLIK TENTANG PERCAKAPAN REMAJA LAKI-LAKI DALAM MEDIA SOSIAL GROUP LINE
Dalam
hal ini, media Sosial LINE bukan sekedar aplikasi chatting tetapi juga aplikasi
media sosial dalam berhubungan dengan teman dan keluarga yang interaktif serta
lebih fleksibel. Salah satunya yang telah dibahas dalam penelitian ini yaitu
media sosial group LINE “Bedebah Cinta”. group LINE “Bedebah Cinta” merupakan
group remaja laki-laki yang melakukan proses komunikasi lebih dominan melalui
media sosial group LINE bernama “Bedebah Cinta”. Nama group LINE-nya pun unik,
karena mewakili isi percakapan para anggotanya dalam group LINE tersebut. Hal
ini menimbulkan ketertarikan penulis untuk mengetahui analisis konvergensi
simbolik dalam percakapan para remaja laki-laki tersebut melalui media sosial
LINE. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi,
dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah ketekunan
pengamatan, trianggulasi data, dan kecukupan referensial. Hasil penelitian
mengemukakan bahwa analisis konvergensi simbolik tentang percakapan remaja
laki-laki dalam group LINE “Bedebah Cinta” ini adalah: (1). Adanya tema fantasi
yang muncul dalam group LINE “Bedebah Cinta”; (2). Terbentuknya rantai fantasi
tentang percakapan remaja laki-laki yang berkelanjutan dalam group LINE
tersebut; (3). Adanya tipe fantasi yang unik muncul dalam group LINE “Bedebah
Cinta”; (4). Munculnya visi retoris yang berkembang bagi remaja laki-laki dalam
group LINE tersebut.
Comments
Post a Comment