Chapter 33: Muted Group Theory

MUTED GROUPS THEORY
Of Cheris Kramarae
Cheris kramarae menyatakan bahwa bahasa dibuat oleh kaum pria. Bahasa dalam suatu budaya tidak memperlakukan setiap orang secara setara. Wanita dan kelompok lain yang tersubordinasi tidak memiliki kebebasan seluas kaum pria dalam mengekspresikan pendapatnya, karena norma norma nya didominasi oleh kaum pria. 
Menurut Kramarae pemikiran maupun suara kaum wanita tidak dihitung atau tidak dinilai di masyarakat. Sehingga kaum wanita dianggap menjadi kaum atau kelompok yang terbungkam. 

MUTED GROUPS: BLACK HOLES IN SOMEONE ELSE’S UNIVERSE 
Muted Groups: orang orang yang berada dalam sebuah kelompok yang tidak berdaya dan harus mengubah bahasa mereka saat berkomunikasi didepan umum, pendapat mereka seringkali diabaikan, contoh nya kaum wanita. 
Menurut Edwin Ardener mutedness disebabkan oleh kurangnya kekuasaan (power) yang dimiliki oleh kaum tersebut. Mutedness tidak selalu berarti terdiam, tapi apakah kaum tersebut dapat mengatakan apa yang ingin mereka katakan di waktu dan tempat yang mereka inginkan. 

THE MASCULINE POWER TO NAME EXPERIENCE 
Kramarae berasumsi bahwa wanita dan pria memandang dunia secara berbeda karena mereka memiliki pengalaman dan aktivitas yang berbeda. Ketidaksesuaian kekuasaan antara wanita dan pria memastikan bahwa kaum wanita memandang dunia dengan cara yang berbeda dengan kaum pria. Seringkali apa yang diungkapkan oleh kaum wanita harus di seleksi terlebih dahulu oleh pria. Adanya asumsi perbedaan berdasarkan gender diawali dengan pembagian pekerjaan antara wanita dan pria, misalnya kaum wanita lebih sering bertanggung jawab atas pekerjaan rumah, sedangkan kaum pria dominan bertanggung jawab atas aktivitas diluar rumah. Selain itu pengalaman kaum pria juga lebih dipilih dibandingkan kaum wanita. 

MEN AS THE GATEKEEPERS OF COMMUNICATION
Dalam kehidupan sosial , kaum pria adalah yang dominan mengendalikan banyak keputusan. Seperti dalam dunia politik, pria lah yang banyak berbicara dibanding wanita karena pendapat pria lebih didengar oleh banyak pihak. Menurut Dorothy Smith kaum pria hanya menggangap penting pembicaraan yang pria ucapkan, apa yang dilakukan pria hanya relevan bagi pria, pria didengarkan dan mendengarkan satu sama lain. 

SPEAKING WOMEN’S TRUTH IN MEN’S TALK: THE PROBLEMS OF TRANSLATION
Berdasarkan realita yang ada kaum maskulin mendominasi komunikasi di publik. Menurut Kramarae untuk berpartisipasi dalam masyarakat, kaum perempuan harus merubah diri mereka mengikuti sistem kaum pria yang digunakan oleh masyarakat.

SPEAKING OUT IN PRIVATE: NETWORKING WITH WOMEN
Wanita cenderung mencari cara yang berbeda dalam mengekspresikan dirinya terhadap masyarakat. Kaum wanita cenderung menggunakan diari, jurnal, surat, bercerita, bergossip, puisi, lagu dan lain lain. Kramarae berpendapat kaum pria memiliki kemampuan yang rendah dalam mengerti maksud dari lawan jenisnya. 

ENCHIRING THE LEXICON: A FEMINIST DICTIONARY 
Tujuan utama dari teori ini adalah untuk mengubah sistem yang membuat wanita tidak bisa maju dan berkembang.  

SEXUAL HARASSMENT: COINING A TERM TO LABEL EXPERIENCE
Wanita telah menjadi objek tetap dari pelecehan seksual karena kaum wanita tidak memiliki kekuasaan yang besar di lingkungan masyarakat sehingga sering dilecehkan dan diremehkan. 
Date rape: kegiatan seksual yang tidak diinginkan oleh pasangan/lawan jenis. 


Menurut analisa saya mengenai Muted Group Theory pada film Legaly Blonde, terdapat pemaparan yang cukup jelas mengenai teori ini. Elle Woods yang merupakan pemeran utama adalah sosok gadis sosialita kaya yang berambut pirang. Pada film ini Elle sangat diremehkan oleh lingkungan sekitarnya saat ia berkuliah di Harvard yang terkenal dengan mahasiswa mahasiswi nya yang pintar dan serius. Sementara Elle memiliki rambut berwarna pirang yang identik dengan stereotype “perempuan yang bodoh”. Pacarnya yang juga berkuliah di Harvard memutuskan hubungan mereka karena Elle dianggap kurang pintar dan tidak memiliki masa depan yang cerah. Oleh karena itu di film ini Elle berusaha sangat keras agar tidak ada lagi yang meremehkannya.

Selain film Legaly Blonde, teori ini juga terlihat di film Mulan. Pada film ini, sosok Mulan yang merupakan perempuan ingin mencegah ayahnya untuk mengikuti pelatihan prajurit, saat ia menyuarakan pemikirannya sang komandan merespon dengan amarah dan mengatakan kepada ayah mulan “Silence! You would do well to teach your daughter to hold her tongue in a men presence”  Kalimat ini menggambarkan Muted Group Theory, karena sosok mulan yang merupakan perempuan dilarang untuk menyuarakan pendapatnya apalagi dihadapan laki laki. Saat ingin menggantikan ayahnya mengikuti pelatihan prajurit Mulan harus merubah penampilannya menjadi laki laki, Ia memotong rambutnya, menahan dadanya dengan kain dan merubah suaranya agar terdengar seperti laki laki. Hal ini merupakan contoh dari point Speaking Womens Truth in Mens Talk: The Problem of Translation, dimana sosok Mulan harus merubah dirinya menjadi laki laki kuat agar bisa berpartisipasi dalam masyarakat. Karena kaum maskulin lah yang memiliki kekuasaan dan mendominasi di lingkungan.

Comments

Popular posts from this blog

Chapter 19: Cultural Approach to Organizations

Chapter 17: Functional Perspective on Group Decision Making

Learning Online During A Pandemic