Chapter 32: Standpoint Theory


STANDPOINT THEORY
Of Sandra Harding & Julia T. Wood
Standpoint theory (teori sikap) adalah teori gender yang dikemukakan oleh Sandra Harding dan Julia T Wood. Merupakan perspektif yang melekat pada diri seseorang. Menurut teori ini, cara kita melihat dunia bergantung pada lokasi sosial kita. Lokasi sosial tersebut terbentuk dari karakteristik demografi, termasuk gdener, ras, etik, dan status ekonomi.
Menurut Julia, kelompok kelompok sosial dimana kita berinteraksi atau tinggal sangat mempengaruhi pengalaman, pengetahuan dan bagaimana kita berkomunikasi dengan diri sendiri, orang lain dan dunia. Maka jika kita ingin melihat dunia secara menyeluruh kita harus memahami standpoint/perspektif perempuan atau kaum marginal. Perspektif dari kaum marginal akan lebih objektif dibandingkan dengan kaum yang memiliki kekuasaan.
A FEMINIST STANDPOINT ROOTED IN PHILOSOPHIES
Seorang filsuf German meneliti hubungan antara majikan dan budak. Majikan dan budak tentu memiliki perspektif yang berbeda meskipun mereka berada di situasi yang sama.
WOMAN AS A MARGINALIZED GROUP
Teori ini melihat perbedaan yang sangat penting antara laki laki dan perempuan. Laki laki dianggap lebih otonom/mandiri sementara peempuan dianggap lebih suka membangun hubungan dengan orang lain. Laki laki menggunakan percakapan untuk menyelesaikan tugas, sementara perempuan menggunakan percakapan untuk membangun sebuah hubungan. Perbedaaan gender menciptakan sebuah perbedaan yang sangat besar.
Tidak semua perempuan memiliki perspektif yang sama. Faktor ekonomi, ras, orientasi seksual dan identitas budaya sangat berpegaruh apakah seseorang itu aka nada dotengah tengah masyarakat(memiliki kekuasaan) atau malah dikucilkan.
KNOWLEDGE FROM NOWHERE VS LOCAL KNOWLEDGE
Knowledge from nowhere bersifat bebas nilainya, berbanding terbalik dengan local knowledge yang begantung pada waktu, tempat dan pengalaman.
STRONG OBJECTIVITY: LESS PARTIAL VIEWS FROM THE STANDPOINT OF WOMEN
Objektivitas yang kuat digunakan untuk melihat strategi mengawali penelitian tentang kehidupan perempuan dan kaum marginal lain dimana kepentingan dan pengalaman kaum tersebut diabaikan. Standpoint theory dapat memberikan pespekti flebih menyeluruh dibandingkan dengan perspektif yang dimiliki laki laki.
THE HELP: STORIES FROM THE LIVES OF MARGINALIZED WOMEN
Latar belakang film The Help adalah pada tahun 1960 di wilayah Jackson, Mississippi. Salah satu pemainnya bernama Skeeter yang merupakan wanita kulit putih yang lulus dengan dua gelar, ia sekarang bekerja sebagai penulis. Karena ingin menulis buku nya sendiri, ia meminta bantuan kepada perempuan kulit hitam bernama Aibileen yang bekerja dengan salah satu teman Skeeter sebagai pelayan.  Aibleen memiliki banyak pengalaman melayani keluarga kulit putih. Ia memiliki kepribadian yang hangat, bijak dan disenangi oleh pelayan pelayan lain di gereja nya. Ia mengasuh anak berumur 3 tahun bernama Mae Mobley.
“Soon as I walk in her nursery, Mae Mobley smile at me, reach out her fat little arms.. She laugh, dance a little happy jig waiting on me to get her out. I give her a good hug. I reckon she don’t get too many good hugs like this after I go home. Ever so often, I come to work and find her bawling in her crib.. You see, (her mom) in the jitney 14 grocery, you never think she go and leave her baby crying in her crib like that. But the help always know”
5 kalimat diatas menggambarkan standpoint theory. Perkataan Aibileen diatas menggambarkan sekilas sisi kehidupan di Mississippi yang tidak pernah Skeeter lihat.  Menurut Skeeter cerita antara pelayan kulit hitam dengan majikan kulit putihnya menarik untuk dijadikan buku. Aibileen setuju untuk menceritakan lebih lanjut, ia juga merekrut temannya bernama Minnny untuk ikut serta. Minny, sulit mendapatkan perkerjaan yang tetap karena ia tidak takut menyuarakan pendapatnya.“Mimpi buruk bagi wanita kulit putih di selatan, aku mengagumi nya” Ucap skeeter terhadap Minny.

Film dan novel The Help menimbulkan banyak kontroversi. Viola Davis yang berperan sebagai Aibileen mengatakan bahwa goal nya menjadi aktris kulit hitam adalah untuk “mengatakan yang sebenarnya mengenai kemanusiaan, dan kemanusiaan ini kacau” 

Menurut saya, film The Help secara menyeluruh menggambarkan Standpoint Theory. Skeeter seorang penulis yang merupakan wanita kulit putih melihat dunia dari perspektif kaum marginal (pelayan kulit hitam) yang ternyata lebih nyata, karena dari perspektif kaum marginal kita bisa melihat dunia benar benar pada realita nya. 
Para majikan (wanita kulit putih) memperkerjakan pelayan (wanita kulit hitam) untuk mengasuh anak mereka dari bayi hingga dewasa. Sering kali sang anak lebih banyak meluangkan waktu dengan pelayan dibanding dengan ibu kandung nya.
Dari perspektif pelayan, kebanyakan sosok ibu di film ini tidak bertanggung jawab, bahkan tidak siap untuk memiliki anak. Contoh kasusnya adalah saat Aibileen yang bekerja sebagai pelayan merasa terkejut saat ia melihat popok anak yang ia asuh penuh dengan kotoran dan belum diganti oleh ibu nya selama semalaman. Banyak pelayan (wanita kulit hitam) yang akhirnya ingin berbagi cerita/perspektif dari sisi mereka mengenai kehidupan yang mereka jalani, perspektif mereka sebagai wanita kulit hitam yang dipekerjakan sebagai pelayan tentu sangat berbeda dengan perspektif wanita kulit putih sebagai majikan. 
                                                     
Terdapat konsep Woman as marganlized group pada film ini, yaitu dimana para suami di posisikan sebagai laki laki karir yang sibuk bekerja, sementara para istri sebagai ibu rumah tangga yang kesehariannya hanya berkumpul bersama teman teman nya. Wanita dianggap sebagai kaum marginal. 



Comments

Popular posts from this blog

Chapter 19: Cultural Approach to Organizations

Chapter 17: Functional Perspective on Group Decision Making

Learning Online During A Pandemic