Chapter 9: Uncertainty Reduction Theory
UNCERTAINTY REDUCTION
THEORY
Of Charles Berger
(Teori pengurangan
ketidakpastian)
Chuck Berger seorang
professor di universitas california berpendapat bahwa suatu hal yang wajar jika
kita memiliki perasaan ragu dalam memprediksi suatu hasil interaksi kita dengan
individu lain dalam pertemuan awal. Ia juga berpendapat bahwa awal dari suatu
hubungan pribadi penuh dengan ketidakpastian.
Terdapat 3 kondisi yang
mengurangi suatu ketidakpastian berdasarkan kondisi sebelumnya
1.
Antisipasi interaksi di masa depan: kita
tau akan bertemu lagi dengan orang itu di lain waktu
2.
Nilai intensif: mereka memiliki sesuatu
yang kita inginkan
3.
Penyimpangan: mereka berperilaku aneh
Pengurangan
ketidakpastian: memprediksi dan menjelaskan
Komunikasi
adalah sarana yang digunakan untuk mengursngi suatu ketidakpastian. Fritz
Heider pencetus teori atribusi berpendapat bahwa “kita terus menerus menarik
kesimpulan tentang mengapa seseorang melakukan apa yang mereka lakukan, kita
memprediksi dan menjelaskan”
· Teori
atribusi adalah penjelasan sistematis tentang bagaimana seseorang menarik
kesimpulan tentang karakter orang lain berdasarkan pengamatan perilaku
Ada
2 tipe ketidakpastian dalam perjumpaan awal
1. Kognitif:
tingkat ketidakpastian yan dihubungkan dengan keyakinan dan sikap
2. Perilaku:
batasan sampai mana perilaku dapat diprediksi dalam sebuah situasi
Teori
aksiomatik: kepastian untuk ketidakpastian
· Aksiomatik
adalah kebenaran yang terbukti dengan sendirinya tanpa membutuhkan bukti
tambahan
Terdapat 8 fakta mengenai ketidakpastian
awal
1. Komunikasi
verbal: saat 2 individu bertemu untuk pertama kalinya terdapat ketidakpastian
yang tinggi, semakin meningkat komunikasi verbal diantara mereka maka tingkat
ketidakpastian akan berkurang
2. Nonverbal:
dengan meningkatnya komunikasi nonverbal, tingkat ketidakpastian akan menurun
3. Mencari
informasi: tingkat ketidakpastian yang tinggi menyebabkan peningkatan dalam
perilaku mencari informasi
4. Keterbukaan
diri: level ketidakpastian yang tinggi menyebabkan penurunan dalam tingkat
keintiman
5. Timbal
balik: tingkat ketidakpastian yang tinggi menghasilkan tingkat timbal balik
yang tinggi
6. Kesamaan:
kesamaan antara individu dengan individu lain akan mengurangi ketidakpastian
7. Menyukai:
meningkatnya ketidakpastian akan mengurangi perasaan suka
8. Jaringan
bersama: komunikasi bersama akan mengurangi tingkat ketidakpastian
Pesan
dibuat untuk mengatasi tanggapan yang tidak pasti
1.
Mencari informasi: para ahli teori
menguraikan 4 pendekatan yang dapat kita gunakan untuk mengurangi
ketidakpastian
· Strategi
pasif: pembentukan kesan dengan mengamati seseorang berinteraksi dengan orang
lain
· Strategi
aktif: pembentukan kesan dengan menanyakan kepada pihak ketiga tentang orang
tersebut
· Strategi
interaktif: pembentukan kesan melalui interaksi tatap muka dengan orang
tersebut
· Strategi
ekstraktif: pembentukan kesan dengan mencari tau informasi orang tersebut pada
internet
2.
Memilih kompleksitas rencana: rencana
kompleksitas adalah suatu karakteristik dari sebuah rencana pesan, berdasarkan
level kedetailan yang disediakan dan jumlah koordinasi yang dicangkup
3.
Membatasi/melindungi nilai: menggunakan
strategi dan humor untuk menyelamatkan suatu komunikasi saat suatu pesan salah
diartikan
4.
Hipotesis hirarki: sebuah prediksi bahwa
ketika seseorang gagal dalam menyampaikan suatu pesan, ia akan mengubah elemen
elemen nya. Misalnya jika kita sedang berbicara kepada seseorang tapi seseorang
itu tidak mendengar kita, kita cenderung akan berbicara lagi tapi dengan suara
yang lebih keras
Mengurangi
ketidakpastian dalam hubungan yang sedang dijalani; teori turbulensi relasional/hubungan
Ketidakpastian
relasi/hubungan adalah perasaan ragu mengenai pemikiran kita sendiri, pemikiran
orang lain atau kelanjutan dari hubungan. Gangguan pada pasangan terjadi ketika
pasangan kita menjadi penghalang dari tujuan, rencana atau kegiatan kita. Teori
turbulensi adalah suatu emosi negative yang timbul dari individu yang merasakan
ada masalah dalam suatu hubungan. Disaat kita mengalami turbulensi pada
hubungan kita akan menjadi lebi perasa, kita akan lebih mudah merasakan amarah,
kesedihan dan ketakutan, kita akan lebih sensitif terharap perilaku pasangan
kita.
Hasil analisa materi ini dengan
film yang saya saksikan.
Judul
film: Witness
Synopsis:
Film ini menceritakan tentang seorang anak laki laki (Amish) bernama Samuel yang
menjadi saksi dari kasus pembunuhan seorang polisi di toilet terminal kereta
api saat hendak pergi ke Philadelphia bersama ibunya yang bernama Rachel.
Secara tidak langsung Samuel yang baru berusia delapan tahun ikut terlibat
dalam kasus pembunuhan tersebut karena ia merupakan satu satu nya saksi mata.
Ia dan Rachel harus dibawa ke kantor polisi untuk di introgasi. Kemudian Samuel
dan Rachel bertemu dengan John Book yng merupakan polisi yang menangani kasus
tersebut. Namun saat keberadaan Samuel sebagai saksi diketahui oleh para pelaku
pembunuhan, mereka mengincar nyawa Samuel dan ibunya sehingga mereka harus
melarikan diri dan bersembunyi di rumah mereka. John Book ikut serta dalam
persembunyian tersebut karena nyawa nya juga ikut terancam. Dalam masa persembunyian,
John dan Rachel menjadi semakin dekat dan seiring berjalan nya waktu mereka
menyukai satu sama lain.
Menurut
analisa saya berdasarkan teori pengurangan ketidakpastian diatas, dalam film
Witness terdapat Teori aksiomatik 1 (komunikasi verbal) yaitu ketika Samuel
dan john pertama kali bertemu Samuel belum memiliki rasa percaya terhadap John,
sehingga ia tidak bisa memberikan banyak informasi. Terjadi ketidakpastian di
situasi ini karena john dan Samuel belum banyak melakukan komunikasi verbal.
Selain
komunikasi verbal, film ini juga mengandung teori aksiomatik 2 (komunikasi
non verbal) yaitu terjadinya banyak interaksi non verbal antara John dan Rachel,
sehingga terdapat kepastian dalam hubungan mereka. Mereka juga menyukai satu
sama lain, rasa menyukai satu sama lain meningkatkan kepastian dalam suatu
hubungan, penjelasan ini termasuk ke teori aksiomatik 7 (Menyukai).
Yang
terakhir terdapat Teori atribusi dalam film ini, yaitu saat kakek dari Samuel
bertanya kepada Samuel “Would you kill a man?” Samuel menjawab “I will only
kill the bad man” lalu sang kakek bertanya darimana ia akan tau bahwa orang
tersebut adalah orang yang jahat, Samuel menjawab “I can see what they do” dan “I
have seen it” perkataan Samuel menunjukan bahwa ia telah menarik kesimpulan
dari pengamatannya pada kejadian pembunuhan yang ia saksikan, membuat ia menarik
kesimpulan bahwa sang pelaku adalah orang yang jahat.
Comments
Post a Comment