Chapter 8: Social Penetration Theory
SOCIAL PENETRATION
THEORY
Of Irwin Altman &
Dalmas Taylor
(Teori Penetrasi)
Teori
ini menggambarkan bahwa berkembangnya suatu hubungan bergerak dari tingkat yang
paling umum ke tingkat yang pribadi. Teori ini menjadi model yang menunjukan
perkembangan suatu hubungan dimana suatu individu saling mengenal satu sama
lain melalui tahap pengungkapan informasi. Penetrasi sosial adalah
menggembangkan keintiman yang lebih dalam dengan individu lain melalui saling
menggungkapkan jati diri dan hal lainnya. Layaknya bawang kita memiliki lapisan
kepercayaan dan perasaan terhadap diri sendiri, orang lain, dan dunia. Semakin
dalam suatu lapisan maka akan semakin rentan, dijaga dan merupakan pusat dari
citra diri. Self disclosure atau keterbukaan diri adalah keterbukaan diri kita
dengan orang lain mengenai masa lalu, perasaan, rahasia dan lain lain.
Kedalaman
dan luasnya pengungkapan diri
Dalam
teori ini, kedalaman dan keluasan dalam satu hubungan sangat penting. Kita bisa
terbuka tentang beberapa hal pribadi kepada orang lain, tapi tidak berarti kita
bisa terbuka dalam hal pribadi lainnya. Kita bisa terbuka dengan teman tentang
urusan percintaan tetapi tidak bisa terbuka dalam urusan keluarga. Dalam
perspektif teori penetrasi sosial terdapat beberapa penjabaran:
1. Obrolan
ringan terjadi lebih sering dan lebih awal dibandingkan obrolan pribadi. Kita
cenderung lebih mudah membicarakan hal hal yang tidak terlalu penting daripada
membicarakan hal yang bersifat pribadi
2. Keterbukaan
diri. Hal ini bersifat timbale balik,
biasanya 2 individu yang baru mengenal satu sama lain akan antusias
untuk membuka jati diri satu sama lain.
3. Penetrasi
akan berjalan cepat pada awal tetapi akan melambat saat masuk ke fase yang
semakin dalam. Keakraban dalam suatu hubungan membutuhkan proses yang tidak
cepat, jika tidak mencapai tahap yang stabil biasanya hubungan tersebut akan
runtuh.
4. Depenetrasi.
Ketika suatu hubungan tidak berjalan dengan lancar maka kedua pihak akan saling
berusaha menjauh. Proses ini terjadi secara perlahan, bertahap dan semakin
memudar.
Mengatur
kedekatan berdasar pada keuntungan dan kerugian
Keputusan
kita untuk menjadi seberapa dekat dengan individu lain ditentukan oleh faktor untung
dan rugi. Sebelum menjalin suatu hubungan yang lebih jauh seseorang akan
mempertimpangan apakah keuntungan atau kerugian yang ia akan dapatkan dalam
menjalin hubungan dengan orang lain. Jika kedua pihak merasa hubungan mereka
akan menguntungkan, maka kemungkinan mereka melanjutkan hubungan tersebut akan
besar.
Outcome:
rewards minus costs
Sebelum
menjalin hubungan dengan orang lain, kita akan mengukur manfaat dari hubungan
tersebut dan harga yang harus dibayar. Apabila yang kita korbankan kepada
pasangan kita lebih besar atau tidak sebanding dengan yang kita dapatkan dari
dia, maka kemungkinan besar hubungan tersebut tidak akan berlangsung lama.
Comparation level (CL) / tingkat
perbandingan
Kepuasan
relative: seberapa jauh hubungan kita yang jalani menimbulkan rasa bahagia atau
malah rasa tidak bahagia, seberapa puas kita kepada hubungan yang kita jalani.
Tingkat perbandingan dapat dialami pada hubungan kekasih, pertemanan,
persahabatan dan lain lain. Misalnya saat kita menjalin hubungan dengan teman
baru di kampus, kita akan membandingkan hubungan tersebut dengan hubungan kita
dengan teman SMA.
Gauging
relational stability- The comparation level of alternatif / Perbandingan
alternatif
Hal yang menunjukan
stabilitas relatif dari suatu hubungan. Suatu pencarian alternatif hubungan lain
yang bisa dibuat selain hubungan yang sebelumnya kita jalani. Kita memikirkan
kemungkinan yang ada diluar sana mengenai hubungan yang member hasil yang lebih
besar untuk kita. Semakin memikirkan tentang kemungkinan yang terjadi diluar
hubungan yang sedang dijalani maka ketidakstabilan dalam hubungan kita akan
semakin besar.
Pencerminan etis
Mengacu
pada egoism psikologis, yaitu kepentingan diri sendiri. Setiap orang hanya
memperdulikan dirinya sendiri dan selalu ingin menjadi nomer satu. Egoisme etis
adalah keyakinan bahwa masing masing individu harus menjalani hidup mereka
sendiri untuk memaksimalkan raa senang dan meminimaisir rasa sakit.
Dialetik dan lingkungan
Proses
kedekatan suatu hubungan harus secara sistematis, melalui level umum hingga
level intim. Keterbukaan adalah kualitas utama dari berkembangnya suatu
hubungan, ia menjelaskan model dialetik yang menganggap bahwa suatu hubungan
sosial manusia dicirikan dengan keterbukaan atau keintiman dan ketertutupan
atau pemisahan diantara individu yang menjalin hubungan. Kadang faktor lingkungan
juga berpengaruh pada suatu hubungan, Lingkungan akan mempengaruhi kita untuk
menjadi terbuka atau tertutup.
Comments
Post a Comment